Minggu, 22 Februari 2009

Pohon Bintaro

Mungkin isu ini sudah agak basi ya, tapi berhubung emang blognya baru launching dan hitung-hitung untuk artikel perdana ya gapapa lah untuk tambah-tambah referensi. Betul?

Kalo menilik sejarah keberadaan pohon bintaro di lingkungan rumah kita, mungkin ya hampir seumuran sama rumah kita2 ya. Masih ingat waktu itu, berhubung kompleks masih baru, auranya masih gersang, terik panas menyengat di siang hari tanpa ada ijo-ijonya. Berangkat dari situ maka diadakan program penghijauan swadaya dari warga RT, beli rame2 dan ditanam rame2. Cuman saya juga ngga tau kenapa pilihnya pohon bintaro ya? Mungkin bapak2 bisa ngasih konfirmasi kenapa pada saat itu belinya bibit bintaro? Tapi secara logika ngasal, ya berhubung nama kompleks kita duta bintaro, maka sebagai duta yang baik, ya dipilihlah bibit bintaro..gitu kali ya? Mungkin lain ceritanya kalo nama kompleks kita duta monthong...lol

Maka dimulailah babak yang penuh perjuangan bagi sang bibit untuk tumbuh dan berkembang. Setiap hari berjuang dengan maut, bertahan dari gempuran kambing2 dari kampung sebelah. Secara waktu itu, walaupun kompleks kita bentuknya cluster2, tapi masih banyak bolongnya dengan kampung sebelah, jadi kambing bebas keluar masuk tanpa pakai paspor, apalagi bayar fiskal. Herannya lagi kambing2 disini ngga suka rumput liar, sukanya sama tanaman kita. Setau saya kalo kambing itu kan di kandang ya, kalo ngga ya dilepas di ladang rumput diawasin sama cowboy-nya. Di sini kambing lebih mandiri kali ya, mungkin juga pemiliknya memberi kebebasan yang seluas2nya buat menentukan nasibnya sendiri. Hmm..kambing..kambing..kenapa jadi membahas dikau ya. Back to topic deh, jadi di awal-awal ceritanya kita masih telaten merawat bibit itu, ngusirin kambing, buatin kerangkeng, sama kasih pupuk sekedarnya. Tapi lama2 ya kita ngga berdaya juga. Ada aja kalanya si kambing menang. Memakan habis semua daunnya. Jadi ya bisa ditebak, dari bibit yang ditanam pada jarak setiap sekitar 10m di awalnya, sekarang yang hidup sampai besar dan rindang bisa dihitung dengan jari. Terus terang saya menaruh hormat sekaligus terharu dengan para pohon bintaro yang ada, karena mereka telah mengalami asam garam dan pahit getirnya kehidupan, tegar sehingga bisa bertahan sampai sekarang, memberikan baktinya dalam ikut menghijaukan kompleks kita, membuat mata kita jadi adem, hati jadi tentram. Sampai akhirnya, saat berita yang tidak mengenakkan itu datang, pohon bintaro beracun? Benarkah? Kok bisa? Mengandung melaminkah? Perasaan ngga di impor dari negeri cina deh...razz

Kedua pohon beracun itu menurut Guru Besar Biologi Universitas Padjajaran, Profesor Aseng Ramlan adalah Pohon Bintaro (Cerbera odollam Gaertn) dan Pohon Mentega ( Oliander Nerium). Tanaman Bintaro yang masih satu famili dengan tanaman Kamboja serta tanaman Oleander Nerium, getahnya sangat berbahaya. Terutama bila terkena kulit kita yang terluka. Dinamakan Cerbera, karena biji Pohon Bintaro dan semua bagian pohonnya, mengandung racun yang disebut cerberin. Yakni racun yang dapat menghambat saluran ion kalsium di dalam otot jantung manusia, sehingga mengganggu detak jantung. Bahkan asap dari pembakaran kayunya dapat menyebabkan keracunan.

Nah lo! Perasaan udah bertahun2 ditemenin pohon bintaro belum pernah terjadi kasus yang aneh2. Perasaan kambing2 yang memakan habis daun bintaro itu juga ngga apa2. Yah itu kan mungkin hanya perasaan kita, dan tentunya kita juga bukan kambing. Bagaimanapun, pernyataan pohon bintaro beracun itu telah melalui penelitian secara ilmiah. Walaupun kalau kita kritisi, berapa ambang batas kadar racun yang bisa menggganggu kita juga belum dapat infonya. Tetapi sikap hati2 tentunya lebih baik daripada penyesalan. Santai tapi tetap waspada.

Mungkin berikut ini beberapa tips yang bisa kita lakukan sehubungan dengan keberadaan pohon bintaro, terutama kepada anak2 kita:
  1. Jangan bosan2 memberi pengertian kepada anak2 kita akan manfaat dan mudharatnya pohon bintaro. Dipandang boleh, dipegang jangan lama2, dimakan jangan!!
  2. Sering2 mengajak anak kita main prosotan di taman kota, untuk mengurangi hobinya manjat pohon bintaro.
  3. Memberi mainan pengganti jika seandainya anak kita terlanjur mainin buah bintaro, mungkin bisa dengan buah durian sebagai pengganti (wah kalo ini bapaknya juga mau).
  4. Memberi makan yang cukup pada anak kita, sehingga ngga sampai muncul niatan untuk makan buah bintaro (karena saking ngga kuat nahan laparnya razz)
  5. Jangan diambil hati tips2 diatas, kecuali tips yang pertama ya. Peace!

2 komentar:

  1. salam kenal dari kami sesama penghuni Duta Bintaro tercinta ini, terima kasih sudah menjadikan kami sebagai KOLEKSI WEBSITE di blog ini, mungkin kedepan kita bs bekerja sama utk mensejahterakan penghuni Duta Bintaro di segala bidang, AMIN.

    BalasHapus
  2. STOP ANARKI POHON
    Jangan takut, jangan cemas, dengan kami (pohon beracun)

    http://panseljabar.blogspot.com/2009/02/opini-menyoal-pohon-beracun.html

    BalasHapus